TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan hasil kunjungannya bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Inggris berbuah positif dari sisi bisnis. Baik Inggris dan Indonesia sepakat untuk memperkuat kerja sama bisnis ke depan.
Erick bersama Retno bertemu dengan beberapa mitra, baik pemerintah maupun swasta, di London. Ada empat hal yang dijajaki oleh dua belah pihak. Pertama adalah mengenai health tourism.
"Di mana kami, di BUMN, bisa mendapatkan fasilitas kawasan ekonomi khusus bisa di Bali atau Sumatera. Kami ingin memastikan Indonesia jadi pemain di kelas regional untuk industri kesehatan," ujar Erick dalam konferensi pers, Rabu, 14 Oktober 2020.
Selain itu, mereka menjajaki kerja sama untuk meningkatkan industri pendidikan di Indonesia. Khususnya, pendidikan di bidang hospitality atau pelayanan. "Ditambah penjajakan di bidang energi terbarukan dan industri pertahanan,” kata Erick.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan sedikitnya ada tiga investor Inggris yang menaruh minat untuk berinvestasi di bidang energi terbarukan di Indonesia.
"Mengenai kerja sama investasi dengan Inggris, saya menyambut baik minat kuat dari beberapa investor Inggris di bidang renewable energy," ujar Retno.
Tiga investor dari Inggris yang dimaksud Retno antara lain adalah Aggreko. Aggreko plc adalah pemasok peralatan pembangkit listrik sementara dan peralatan pengatur suhu asal Skotlandia, Inggris Raya.